Pempek merupakan kuliner khas Sumatera Selatan yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung tepung sagu dan ikan.
Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah lezat berwarna coklat yang
kental yang memadukan rasa pedas, manis, dan sedikit asam atau tidak
terlalu menyengat di mulut dan lidah.
Biasanya daging ikan yang digunakan untuk pembuatan pempek asli
Palembang adalah jenis ikan tenggiri yang dihaluskan. Ikan tenggiri
memiliki cita rasa yang lezat dibandingkan dengan ikan lainnya. Tapi
sekarang bahan bakunya makin beragam. Tak hanya ikan tenggiri, tapi juga
ikan gabus untuk mengakomodir penggemar pempek yang alergi ikan laut.
Sementara untuk kuah pempek, terbuat dari gula merah yang ditambahkan
larutan cuka atau cuko. Kemudian ditambahkan asam jawa, dengan takaran
tertentu, agar kuahnya terasa lebih seimbang atau tidak ada yang terasa
lebih dominan manis pedas dengan asam gula jawa-nya.
Sejarah pempek
Konon pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa
ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16 di masa pemerintahan Sultan
Badaruddin II dari Kerajaan Palembang Darussalam. Di masa Kesultanan
Palembang ini, pempek disebut kelesan.
Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung
sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan karena makanan ini
dikeles atau tahan disimpan lama.
Pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang. Tercatat pempek
mulai dijajakan pada tahun 1916, oleh orang-orang keturunan China yang
berjalan kaki menjual kelesan dari kampung ke kampung. Mereka banyak
berjualan khususnya di kawasan keraton, sekarang di lokasi Masjid Agung
dan Masjid Lama Palembang.
Nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan,
mereka biasa disebut Empek. Dari panggilan, ‘Pek, empek….’,
lama-kelamaan dipakai untuk menyebut makanan yang mereka jajakan.
Jenis pempek
Ada beberapa jenis pempek, tergantung cara penyajian dan komposisi
bahan atau isinya. Pempek yang paling terkenal adalah pempek kapal
selam, yaitu pempek yang diisi dengan telur ayam dan digoreng dalam
minyak panas. Ada juga jenis lain seperti pempek lenjer, pempek adaan
yaitu pempek yang berbentuk bulat. Ada juga pempek kulit ikan, pempek
pistel yang berisi irisan pepaya muda rebus yang sudah ditumis dan
dibumbui, pempek telur kecil dan pempek keriting.
Saat menggoreng pempek Palembang, di usahakan agar api jangan terlalu
besar agar pempek matang sempurna dan tidak gosong. Bila warna
pempeknya sudah terlihat agak menguning dan matang, maka pempek tersebut
telah matang dan siap diangkat.
Pempek akan terasa nikmat bila di makan dalam keadaan masih hangat,
dengan tambahan irisan timun dan mie kuning. Kita bisa merasakan paduan
rasa adonan tepung dan daging ikan tenggiri yang legit dan enak, dengan
bumbu kuah pempek yang khas.
Baluran bumbu kuah cuka dan gula jawa dengan asam jawa yang diberi
ebi sedikit menambah sensasi kenikmatan dari hasil olahan kuliner khas
jajanan Palembang ini.
Pempek memiliki begitu banyak penggemar. Restoran dan tempat makan
pempek kini menjamur, tak hanya di Palembang tapi juga berbagai kota di
seantero Indonesia. Pempek dikenal orang dari Sumatera di ujung Barat
Indonesia hingga ke kawasan Timur Indonesia, seperti melansir lama
pesona.travel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar